Pada 11 Maret 2020 lalu, status Virus Corona yang sedang menyerang seluruh dunia meningkat menjadi pademi. Peningkatan status Virus Corona berdasarkan penularan yang terjadi pada 110 negara dengan lebih dari 118 ribu kasus virus tersebut. Per tanggal 14 Maret 2020 tercatat pula bahwa terdapat 96 kasus atau orang yang positif terinfeksi Virus Corona di Indonesia. Namun, nampaknya Virus Corona bukan satu-satunya virus atau penyakit berbahaya serta mematikan yang perlu diperhatikan. Di Indonesia, masih terdapat salah satu penyakit mematikan yang perlu diwaspadai yakni Demam Berdarah Dengue atau yang lebih dikenal dengan istilah DBD.
Lantas, apa itu DBD dan mengapa penyakit ini berbahaya serta mematikan?
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue. Penyakit yang mudah menular ini yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Kedua nyamuk ini bisa menggigit pada pagi hari sampai sore hari menjelang petang. Penularannya sendiri terjadi sesaat nyamuk ini menggigit seseorang dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka saat itulah penularan pun terjadi.
Demam berdarah dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya, tinggal atau berpergian ke daerah tropis serta bayi, anak-anak, orang lanjut usia dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala demam berdarah sendiri umumnya timbul 4 hingga 7 hari sejak gigitan nyamuk terjadi dan dapat berlangsung selama 10 hari. Beberapa gejala demam berdarah tersebut antara lain:
- Demam tinggi hingga 40 derajat Celcius
- Nyeri kepala berat
- Nyeri pada otot, sendi dan tulang
- Nafsu makan menurun
- Mual dan muntah
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam kemerahan sekitar 2-5 hari setelah demam
- Kerusakan pada pembulu darah dan getah bening
- Pendarahan dari hidung, gusi atau di bawah kulit
DBD merupakan salah satu penyakit yang saat ini masih menjadi perhatian masyarakat serta pemerintah di Indonesia. Di tengah merabaknya Virus Corona yang juga berbahaya, DBD masih saja menelan banyak korban di Indonesia. Dilansir dari liputan6.com, per 1 Januari – 11 Maret 2020 saja total kasus positif DBD mencapai 17.820. Dari banyaknya kasus DBD tersebut disebutkan bahwa belum ada data korban yang sembuh namun sebanyak 104 korban meninggal akibat DBD di Indonesia. Laporan kasus DBD ini masuk dari 28 provinsi dengan 370 kabupaten/kota yang terjangkit. Empat provinsi dengan kasus DBD tertinggi ialah Nusa Tenggara Timur, Lampung, Jawa Timur dan Jawa Barat. Sedangkan untuk 3 provinsi dengan jumlah kematian tertinggi akibat DBD yaitu Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Yuk mulai jaga kebersihan agar terhindar dari penyakit berbahaya!
Melihat fakta-fakta seputar Virus Corona serta penyakit DBD akibat virus dari nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus tentunya hal paling mudah serta perlu Anda lakukan ialah dengan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar Anda. Mulai cegah Virus Corona dengan selalu mencuci tangan dengan sabun atau selalu sedia handsanitizer dimanapun Anda berada, tingkatkan selalu ketahanan tubuh dengan mengkonsumsi makanan maupun minuman sehat dan gunakan masker serta tidak bepergian ke negara terjangkit.
Cegah DBD di rumah Anda dengan mulai rutin menguras bak mandi minimal seminggu sekali, bersihkan wadah penampung air, jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama dan gunakan pakaian tertutup saat keluar rumah. Hal lain yang bisa Anda lakukan untuk mencegah DBD ialah dengan mempercayakan Era-Pest yang merupakan jasa pembasmi hama untuk membersihkan rumah Anda.
Sharing pengalaman anda di sini!